PENYAKIT
JANTUNG
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang
menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal
tersebut antara lain:
Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan
sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan
aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan
akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan
tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah
pingsan.
Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak napas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.
Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak napas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.
Serangan jantung
Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang
menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi
mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi,
namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot
jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke
otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan
kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang
berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui
dalam obat-obat seperti decolgen, dan nikotin.
Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung
mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa
atlet-atlet sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola.[1].
Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi
ambang batas dari suplai darah ke jantung, karena telah terjadi penyempitan
arteri akibat plak dan hal ini disebut penyakit iskemia koroner.
Makanan juga menjadi penyebab utama terjadinya
serangan jantung, terutama makanan cepat saji (junk food). Para penelti dari
McMaster University, Kanada, menemukan hasil bahwa orang yang banyak mengonsumsi
makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging memiliki risiko serangan
jantung lebih dari 35 persen lebih besar dibandingkan dengan orang yang
mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsinya[2].
Penanggulangan
Penanggulangan
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk
mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti
sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan
menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat
(memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak
makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur
dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil
atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain:
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di
dalam bawang putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan
pembuluh darah berkurang 72%[3]. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan
jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para
peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak
memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain
risiko penyakit jantung[4].
Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok [5].
Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung[6].
Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti salmon, tomat, minyak zaitun, gandum, almond, dan apel; habatussauda dan obat herbal lainnya.
Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok [5].
Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung[6].
Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti salmon, tomat, minyak zaitun, gandum, almond, dan apel; habatussauda dan obat herbal lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar